Harga Minyak Goreng Meroket, HArga Pertalite diperkirakan 11Ribu, Trus Kita Ibu Rumah Tangga Gmana Nasibnya Bun ?

Harga minyak goreng naik hingga Rp 4 ribu per liter dari harga normal. Kenaikan harga tersebut bikin konsumen kaget, yang mayoritas pembelinya adalah ibu-ibu. Hal itu diungkapkan pedagang di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat.

Yuni, salah satu penjual sembako di Pasar Gondangdia mengaku para konsumennya kaget mengetahui harga minyak goreng naik sangat tinggi.

“Otomatis kan kalau minyak itu juga termasuk kebutuhan pokok juga ya, kalau bisa sih (kenaikannya) jangan sampai segitunya, kita bingung jualnya. Kita begitu ada yang tanya ya, yang tanya kita kasih tahu harganya langsung kaget ‘ah yang benar aja?’ gitu,” katanya kepada detikcom, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya para pelanggan beralih ke swalayan karena di sana harga minyak goreng masih relatif lebih murah. Dia menilai harga minyak goreng di swalayan masih murah karena mereka menyetok barang saat harganya masih normal.

Sedangkan minyak goreng kemasan yang dia jual per 1 liter sudah menyentuh Rp 19 ribu dari normalnya Rp 16-17 ribu. Lalu harga minyak goreng curah biasanya dijual sekitar Rp 17 ribu, sekarang sudah Rp 19 ribu.

Nah konsumennya banyaknya ngeluhnya begitu, mereka ke sana (swalayan) jadinya soalnya selisihnya kan lumayan,” tambahnya.

Pedagang sembako lainnya, Siti juga mengakui pembelinya berkurang lantaran harga minyak meroket. Harga minyak goreng kemasan yang dia jual per liter sudah Rp 18 ribuan dari normalnya Rp 13-14 ribu.

“Ada sebagian yang protes, ada sebagian ya diam aja memang udah tau naik ya udah gitu tetep beli, orang mungkin kebutuhannya setiap hari-hari,” tambah Siti.

Harga Minyak Mentah Dunia Meroket

Harga minyak dunia terus meningkat akhir-akhir ini. Hal ini juga berdampak pada harga BBM yang dijual oleh PT Pertamina (Persero).

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Soerjaningsih mengatakan, sebenarnya harga perthalite atau harga murahnya sudah mencapai Rp 11.000 per liter. Namun, Pertamina tetap menjual dengan harga Rp 7.650 per liter.

“Pertalite sebenarnya BBM jenis generik, biasanya harga Pertalte sudah di atas Rp 11.000, harga murah. Jadi Pertamina belum menjualnya dengan harga Rp 7.650,” katanya dalam konferensi pers, Senin. .(25/1

Dia mengatakan untuk menghindari keresahan masyarakat akibat kenaikan harga yang tinggi, Pertamina seperti BUMN harus terus mendukung pasokan dan distribusi bahan bakar yang terjangkau secara teratur.

Tidak hanya itu, harga Premium sudah naik banyak. Hadiahnya sendiri dibanderol dengan harga ekonomis Rp. 9.000 per liter. Sedangkan Premium sendiri masih dijual dengan harga Rp. 6.450 per liter.

“Kalau berat subsidi BBM Elpiji itu pasti. Tapi kita punya premium untuk BBM ini relatif terhadap Premium. Tentu saja selisih antara harga jual Premium, yaitu Rp 6.450, dan harga murah. sekitar Rp 9.000, kita bisa hitung berapa ganti rugi yang harus dibayarkan,” jelasnya.

“Di mana distribusi Premium saat ini 3,3 juta kiloliter, nanti bisa kita hitung,” ujarnya.

 Sumber: detik.com