Suka Merasa Gelisah Dan Tidak Tenang Kalau Belum Shalat? Begini Penjelasanya

Sahabat, pernahkah Kamu merasakan hati gelisah tanpa sebab? Pernahkah Kamu merasa, dalam hari Kamu yang paling lancar pun, terkadang ada sesuatu yang mengganjal dan membikin perasaan Kamu tak enjoy?

Pastinya hampir setiap orang sempat mengalami faktor yang seperti ini. Tetapi benarkah rasa gelisah itu timbul sangatlah tanpa sebab? Mari kami diskusikan bersama.Sebab hati gelisah menurut Islam
Trkdang, sbab hti terbukti tk mnntu dan bsa jdi mlibatkan tak sedikit hal, perpersoalanan, juga beberapa pemikiran kompleks bakal sebuahhal. Tetapi, tahukah sobat, salah satu penyebab hati gelisah menurut Islam adalah lakukanan dosa yang kami lakukan sendiri?

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam hadits berikut ini.

Zaid bin Hubab Al Anshori mengatakan: “Aku bertanya pada Nabi mengenai kebaikan dan dosa. Kemudian Nabi bersabda: “Adapun kebaikan itu baiknya budi pekerti, sedangkan dosa adalah sesuatu yang membikin gelisah di dalam hatimu, dan apabila (lakukanan dosamu) dilihat manusia, kamu merasa benci.” – (HR. Ahmad)

Nah, sobat, sebagai orang yang beriman dan juga berilmu, telah sepatutnyalah kami belajar untuk meresapi hikmah yang tersirat dari hadits tersebut. Artinya, sebab hati gelisah tidaklah jauh-jauh dari lakukanan kami sendiri.

Oleh sebabnya, Rasulullah rutin mengingatkan kami untuk menjauhi hal-hal yang menyebabkan dosa, bahkan dimulai dengan dosa kecil ataupun remeh sekalipun.

Kita juga butuh mengingat bahwa, mesikipun tak ada orang lain yang menonton tingkah laku kami setiap detiknya, kami rutin diawasi, rutin dilihat oleh Allah, jadi kami bisa terhindar dari lakukanan-lakukanan yang menjadikan dosa tersebut.

Lalu, bagaimana sebetulnya tutorial menghindarkan diri dari sebab hati gelisah (lakukanan-lakukanan dosa) ini? Rasulullah telah punya jawabannya, sobat.

Menjaga sholat, tameng ampuh dari lakukanan maksiat
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa Nabi membahas bahwa sholat adalah tameng ampuh bagi kami untuk menghindari lakukanan dosa, dan otomatis menjauhkan kami dari sebab hati gelisah tersebut, sebab setiap wacana dalam sholat ditujukan untuk bermunajat (berkomunikasi) dengan Allah.

Tetapi kemudian, ada seorang shohabat yang bertanya, “Wahai Nabi, lalu bagaimana dengan seseorang yang mengerjakan shalat, tetapi dirinya masih mengerjakan lakukanan maksiat?” Oleh Nabi pun dijawab, “Maka lihatlah shalatnya.”

Maka lihatlah shalatnya. Dengan demikian, pertanyaan yang selanjutnya timbul adalah, telahkah shalatnya dijaga? Apakah sholatnya khusyu’? Adakah shalatnya dengan tuma’ninah?

Belajar khusyu’ dalam shalat

Sahabat, terbukti tak ada manusia yang sempurna, terutama dalam faktor ini terkait dengan sholat. Sebagai manusia biasa, terbukti telah garisnya kami tak bisa khusyu’ seratus persen dalam melaksanakan sholat.

Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa kami lakukan sebagai usaha untuk menambah kekhusyu’an dan tuma’ninah dalam sholat seperti berikut ini.

Mempertidak sedikit jumlah hitungan wacana dalam sholat. Misalkan ketika rukuk, membaca lafadz subhaana robbiyal adziim paling sedikit 3x, ketika sujud membaca lafadz subhaana robbiyal a’laa paling sedikit 3x, dan sebagainya.

Membaca bacaan-bacaan sholat dengan pelan-pelan, fasih, dan menghayati maknanya jadi memperoleh kekhusyu’an dan manisnya munajat dengan Allah.

Mrasa dn mnghyati bhwa driny sdang mnghdap pda Allah, dn bhwa tiap mnjatny, setiap gerakannya didengar dan dilihat oleh Allah.

Kiranya demikian ulasan pendek mengenai pentingnya memahami sebab hati gelisah menurut pandangan Islam dan tutorial untuk menghindarinya.

Terbaru, marilah kami bersama-sama nggayuh maring kasampurnan untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik supaya nantinya memperoleh derajat surga yang tinggi di segi Allah. Allahumma aamiin.