Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
close

Kisah Haru Mbah Fatih, Penjual Kayu Keliling yang Berjuang Bertahan Hidup Sambil Menahan Sakit Kaki Akibat Kecelakaan


Kisah Haru Mbah Fatih, Penjual Kayu Keliling yang Berjuang Bertahan Hidup Sambil Menahan Sakit Kaki Akibat Kecelakaan

Tubuhnya Bungkuk, Kaki Membusuk Karena Kecelakaan. Lansia Ini Tertatih-tatih Tuntun Sepeda Cari Kayu. Dapat Upahnya Harus Nunggu 1 Bulan

Luar biasa dan hebat. Ungkapan ini layak diberikan kepada kakek bernama Mbah Fatih (80). Berbekal tenaga renta, kakinya bengkok. Mbah Fatih tempuh jalan berkilo-kilo meter menyusuri jalan raya sambil menuntun sepeda.

Setiap hari, Mbah cari kayu di pinggir jalan. Ia kumpulkan untuk dijual. Raut wajahnya yang penuh keringat, tangan & kakinya gemetar sambil mengatakan

“Mbah satu hari cuma dapat 2-5 ikat kayu berukuran besar. Mbah taruh kayunya di sepeda, sisanya Mbah ikat di punggung. Satu kayu ini diupah 5.000 dan Mbah harus nunggu sampai 1 bulan baru bisa dapat uangnya.

Mbah di jalan pulang, suka keinget wajah keluarga di kampung. Mbah cuma pingin ngasih harapan kalau anak Mbah bisa sekolah. Kalau nggak ada uang. Mbah minum hasil rebusan air yang Mbah masak pakai kayu bakar… ” ungkap Mbah Fatih.

Beliau bawa kayu seberat 20-30 kg. Tempuh hampir 15 kilometer. Tak terbayang, bagaimana kalau ada tanjakan saat malam hari? Mbah dorong sepeda sambil menahan sakit kakinya. Tak ada yang menolong, hanya angin malam dingin yang menusuk kulit Mbah Fatih. 

Sedihnya, Mbah Fatih harus mengumpulkan kayu sampai memenuhi satu bak mobil. Jika tidak, Mbah belum bisa menjual kayunya. 

Mbah Fatih bercerita, pernah waktu itu Mbah jatuh tertabrak motor saat menuntun sepeda. Saat itu, Mbah bukan melihat kondisi tubuhnya, tapi Mbah langsung ambil kayunya yang jatuh berserakan. Mbah takut kayunya rusak dan nggak bisa dijual. MasyaAllah…

Mbah tinggal di rumah berukuran satu petak terbuat dari kayu dan spanduk bekas tanpa sosok keluarga. Mbah berjuang mati-matian di Ibukota Jakarta mencari nafkah untuk hidupi Istri dan anaknya di kampung. Mbah tidur bukan di kasur, melainkan kain tipis di atas tanah. Tanpa selimut dan bantal. 

Mbah Fatih hanyalah satu potret lansia yang ingin memiliki hidup layak dan kecukupan di usia senjanya. Maukah kamu menjadi alasan Mbah Fatih dan para lansia lainnya tersenyum hari ini? 

Bantu Sedekah dan Donasi dengan Klik Link Berikut : https://kitabisa.com/campaign/sajiwambahfatih

Posting Komentar untuk "Kisah Haru Mbah Fatih, Penjual Kayu Keliling yang Berjuang Bertahan Hidup Sambil Menahan Sakit Kaki Akibat Kecelakaan"