9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah

Yang paling penting diingat oleh setiap ibu adalah bahwa anak-anaknya bukanlah miliknya, benar bahwa ibu telah melahirkan dengan susah payah, menyusui hingga dua tahun.

Tapi tidak lantas hal tersebut menjadikan seorang ibu berhak melakukan apapun pada anak-anaknya! Apalagi memarahi mereka

Anak-anak kita merupakan titipan Allah yang suatu saat akan kita kembalikan, dan Allah akan meminta pertanggungjawaban kita atas titipanNya.

Kita selaku orangtua tak ada bedanya sebagaimana seorang tukang parkir yang akan ditanyakan apabila mobil yang diparkir terdapat noda, rusak, atau cacat lainnya.

Demikian pula segala perbuatan dan kata-kata yang kita ucapkan pada anak-anak akan diminta pertanggungjawaban oleh pemiliknya kelak.

Maka, berikut ini ada 10 tips praktis agar tidak mudah marah pada anak-anak:

1. Setiap Kali Merasa Kesal dan Ingin Marah, Beri Jeda Untuk Diam Sejenak
Ambil jeda untuk diam sejenak, berlalu setidaknya 2 menit dari hadapan anak-anak.

“Anda bisa mengambil waktu istirahat dan keluarlah dari ruangan itu. Bahkan walau hanya 1-2 menit saja,” papar psikolog, Laura J. Petracek, PhD, penulis The Anger Workbook for Women.

Kuncinya adalah memberi jarak literal dari situasi penuh kemarahan dan memulihkan rasa tenang.

2. Ambil Wudhu Setiap Kali Marah

Percayalah bahwa air wudhu bisa mengusir kemarahan. “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api. Dan api itu hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, jika seorang di antara kamu marah maka berwudhulah. ” (HR. Abu Daud)

3. Ubah Posisi Tubuh

Cari tempat untuk duduk atau berbaring ketika merasa emosi sedang meninggi.

“Maka apabila salah seorang di antara kamu marah dalam keadaan berdiri maka duduklah. Apabila dalam keadaan duduk maka berbaringlah. ” (Riwayat Abu Daud).

4. Peluk Anak Sambil Beristighfar

Ketika sedang kesal pada anak, coba peluklah anak dan bayangkan ia saat masih bayi dulu. Lantunkan istighfar minimal dalam hati untuk mengusir rasa kesal yang bercokol di hati.

Nasihati anak dengan baik-baik, katakan bahwa apa yang baru saja ia lakukan bisa membuat ibu marah, jadi ia tidak boleh melakukannya lagi karena berbahaya atau jelaskan sebabnya yang bisa dimengerti anak.

5. Luangkan Waktu Untuk Beristirahat dan Pergi ke Suatu Tempat Tanpa Anak Atau Suami

“Me time” sangat penting sekalipun hanya 1-2 jam saja dalam seminggu. Sangat mungkin temperamen memburuk karena terlalu letih dan bosan mengurus pekerjaan rumah.

6. Berhenti Mengharapkan Anak Menjadi Sempurna

Setiap anak punya kekurangan, jika anak susah sekali menghapal huruf, alih-alih memarahinya, lebih baik Anda cari metode lain yang lebih menyenangkan dan mudah dimengerti olehnya.

7. Belajar Ilmu Parenting Terupdate

Semakin banyak ilmu tentang parenting, kita akan semakin paham bahwa memarahi anak adalah hal yang buruk, terutama di hadapan orang lain.

“Sesungguhnya ilmu itu dengan belajar, sesungguhnya sifat hilm (lemah lembut) dengan belajar berlemah lembut, barangsiapa yang mencari kebaikan, maka akan diberikan. Dan barangsiapa menjaga kejelekan, maka dia akan dilindungi.’ ” (HR. Thabrani di ‘Al-Ausath, 2663 dan dihasankan oleh Al-Albany)

8. Pastikan Kondisi Tubuh Ibu Sedang Fit

Rasa lapar bisa memantik emosi, demikian juga rasa haus dan kurang istirahat. Bagi yang berharap menjadi ibu yang tidak mudah marah, maka pastikan kondisi tubuh senantiasa bugar.

Makan tepat waktu, minum air cukup, tidur cukup, dan selalu jaga stamina dengan konsumsi madu juga habbatussauda.

9. Perhatikan Kondisi Kesehatan Anak

Seringkali anak rewel dan bertingkahlaku menyebalkan bukan karena ingin memancing kemarahan bundanya, tapi karena sedang tidak enak badan.

Maka pastikanlah kondisi kesehatan anak ketika ia tampak lebih rewel dari biasanya, apakah perutnya sedang kembung masuk angin, atau mulutnya terkena sariawan, atau jangan-jangan tenggorokannya sedang mengalami radang amandel. Jangan buru-buru marah tanpa tahu kondisi anak yang seutuhnya!

Sumber: ummi-online.com